Rabu, 09 Maret 2011

Tape, Pencegah kanker dan Penuaan Dini

Tape adalah sejenis penganan yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi).
Tape bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan "tape
singkong". Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya dinamakan
"tape pulut" atau "tape ketan".Pembuatan tape melibatkan umbi singkong atau
ketan sebagai substrat dan ragi tape yang dibalurkan pada umbi yang telah
dikupas kulitnya atau ditaburkan pada ketan. Ada dua teknik pembuatan yang
menghasilkan tape biasa, yang basah dan lunak, dan tape kering, yang lebih legit


dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan
satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme. Mikroorganisme yang terdapat di

dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.;
khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii,
Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan
Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam
menghasilkan tape. Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan
enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi
gula-gula yang lebih sederhana. Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi.
Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi
alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape
tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.


Cara pembuatan tape singkong :
Alat yang dibutuhkan : 1. Baskom/tampah 2. Kompor 3. Panci Kukus 4. Piring 5.
Pisau 6. Sendok & Garpu 7. Kipas. Bahan yang dibutuhkan : 1. Air secukupnya
2. Daun pisang 3. Ragi tape yang telah dihaluskan (2 butir) 4. Singkong 2 kg

Cara Kerja :
1. Siapkan semua bahan.
2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci sampai
kira–kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus
hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa
ditusuk dengan garpu.
7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di dalam
baskom/tampah, kemudian didinginkan.
8. Sambil mengipas – ngipas, disiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah
singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi
dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu
taburi dengan ragi yang telah dihaluskan.
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun
pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 2 hari 2 malam
hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.

Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan tape:

Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
(2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada
produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia :
C6H12O6 -------> 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya :
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) ---------->Alkohol (etanol) +
Karbon dioksida + Energi (ATP)
Manfaat Tape :
1. Sumber energi yang cukup potensial karena energi yang dikandung 100 gram tape

setara dengan yang diperoleh dari nasi dengan ukuran yang sama.
2. Mampu menghaluskan kulit wajah dan mengusir jerawat.
3. Mengandung bakteri probiotik (Lactobacillus, bifidobacteria) yang sangat
dibutuhkan dalam membantu proses pencernaan dalam tubuh, dimana bakteri
probiotik berfungsi menghambat bakteri-bakteri pathogen seperti Salmonella,
Staphylococcus, E.Coli yang berdampak negatif terhadap kesehatan.
4. Tape ketan mengandung berbagai pigmen dan senyawa fenolik yang berperan
sebagai antioksidan untuk menangkal serangan radikal bebas sehingga berguna
mencegah kanker dan penuaan dini.
Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena
masih menggunakan cara-cara yang terbatas,pada proses pembuatan tape, jamur
ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong/tape sebagai makanan untuk
pertumbuhannya, sehingga singkong/tape akan menjadi lunak, jamur tersebut akan
merubah glukosa menjadi alkohol,dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces
cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong
menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila
sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya, kegagalan dalam pembuatan
tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah
apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim

Tidak ada komentar: